Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Janinku Gugur, Setelah Usia 2 bulan Dalam Kandungan


Keguguran

Janinku Gugur, Setelah Usia 2 bulan Dalam Kandungan - Siapa yang tahu tentang perjalanan hidup Ini?  Saya,  anda, kalian? Tidak ada! tidak juga dengan pembesar, para ahli, guru spritual, orang pintar dan tidak ada seorangpun.  Hanya Tuhan....Tuhan saja yang tahu bagaimana perjalanan hidup ini.


Siapa yang tahu hari kematian dan keguguran? Tidak ada juga satu makhluk  yang tahu tentang rahasia ini.  Manusia bisa buat ini,  buat itu, merencanakan ini,  itu tetapi kehendak Tuhanlah yang jadi, sampai baca pikiran orang tapi rahasia tentang kematian dan keguguran tidak ada manusia yang tahu.


Janinku mengalami keguguran setelah 2 bulan menempel dalam rahimku. Dokter tidak bisa memberikan jawaban yang pasri dan memuaskan awal terjadinya flek sampai pada pendarahan yang berujung pada keguguran atau kematian. Tidak ada yang menyangka akan fatal akibatnya dan tidak mengharapkan keguguran itu akan terjadi. Sebagai seorang anak yang kuat ia harus bertahan dalam kesakitan akibat pendarahan dan akhirnya gugur setelah berjuang selama 1 minggu dalam pendarahan.  Ia menjerit minta pertolongan untuk di selamatkan, tetapi apa daya manusia hanya bisa berdoa dan berusaha,  selanjutnya adalah urusan Tuhan sang pemberi Kehidupan.


Meskipun saya berusaha mencari tahu dan berusaha menyalahkan orang lain atas kasus keguguran janin saya, itu tidak memberikan kepuasan dalam hati kami. Dan meskipun kesakitan itu membekas dalam hidup kami dan menancap dalam bathin kami,  tetap hidup harus berlanjut. Penyesalan hanyalah penyesalan dan tidak mengembalikan janin yang sudah gugur itu masuk lagi dalam rahim saya.  Sekarang bagaimana agar dapat pengganti dari apa yang sudah gugur.


Baca juga:


Dibalik semua yang sudah terjadi dan yang sedang terjadi,  Tuhanlah yang empunya hak progratif terhadap kehidupan manusia,  dan atas kehendakNya sajalah yang terjadi. Sekencang, sekuat dan sebanyak apapun kita berdoa dan berusaha untuk memperolehnya dan mempertahankan apa yang kita inginkan jikalau Tuhan berkendak lain tidak ada yang bisa menghalanginya. Hal itu menunjukkan kepada kita dan dunia bahwa ada satu Pribadi yaitu Tuhan yang memiliki dunia ini serta segala ciptaanNya. Segala kuasa disurga dan di bumi dan di dasar bumi harus tunduk kepada kuasaNya. 

Apa yang kita lakukan sebagai bagian dari tindakan kita karena kita mempercayaiNya  bahwa itu adalah untuk kita adalah bagian dari ketaatan,  kesungguhan dan kasih kita kepadaNya. Toh hasilnya kita serahkan kepada Sang pemilik hidup yang menciptakan kita bahkan yang sudah mengenal kita saat kita masih dalam kandungan ibu kita. Jika Tuhan menginginkan sesuatu yang ada pada kita, itu harus diambil dari pada kita,  meski kita menolak pada akhirnya kita harus menyerahkan. 


Tidak enak bahkan sangat sulit diterima jika kita harus kehilangan apa yang kita anggap sangat berharga bagi kita dan kita anggap adalah milik kita. Tetapi sama seperti hukum yang berlaku dalam kehidupan : jika kita memberi kita akan menerimanya kembali, dan kita berharap kita menerima jauh lebih baik dan lebih banyak dari yang sudah kita beri; Jika ada kelahiran pasti ada kematian, masalahnya hanyalah menunggu wakru.  Jika ingin memperoleh kembali yang lebih baik dan lebih banyak, harus ada yang dikorbankan sebagai benih untuk tuaian selanjutnya.

Saya yakin dan percaya bahwa janinku tidak mati dengan sia sia, janinku menjadi korban dan jadi persembahan yang hidup bagi Tuhan. Dengan anakku gugur sebagai benih,  rahimku akan menghasilkan tunas tunas baru. Percayalah! Tuhan tidak pernah melakukan perkara yang sia sia bagi siapapun apalagi bagi orang yang dikasihiNya. 


Tidak ada yang menginginkan kematian apalagi bayi dari dalam kandungan yang belum sempat mengalami kelahiran atau belum sempat mengalami siklus kehidupan. Tangisan kehilangan itu akan memecah keheningan dan kesedihan sebagai luapan hati yang menunjukan adanya kesedihan yang sangat dalam.  Tidak cukup satu atau dua hari untuk menangis bahkan ada yang berminggu minggu bahkan berbulan bulan. 


Kematian dan keguguran adalah sebuah penderitaan dan kesedihan yang paling menyakitkan bagi siapapun yang pernah ada. Kematian dan keguguran merupakan satu bentuk dilema dimana kita kehilangan bagian dari tubuh, jiwa, dan roh kita. Kita kehilangan seseorang yang memiliki ikatan darah dengan kita. Kita kehilangan anak berarti kita kehilangan tubuh dan darah kita.  Kesakitan?  Iya sangat sakit! 


Kematian akibat keguguran, sesaat telah merenggut kebahagiaanku, bagaimana hal itu tidak terjadi, bagi sebuah keluarga yang setelah menikah selama 6 tahun baru merasakan awal kebahagiaan mereka setelah mengetahui seorang perempuan mengandung tiba tiba harus berakhir begitu pilu. Hanya 2 bulan berkesempatan untuk bersayang sayang, dengan begitu cepat harus pergi.  Mau disesali,  apa yang mau disesali, mau terus berkabung,  akan sampai kapan? Setelah tahu bahwa janinnya sudah tiada,  rasanya dunia ini begitu gelap, kelam, tidak ada gairah hidup.


Janinku gugur setelah usia 2 bulan dalam kandunganku. Ia jatuh kebumi sebagai benih yang subur bagi keluargaku dan bagi adik adiknya yang kelak aku kandung lagi, itulah harapanku dan imanku. Meskipun badanmu dan tubuhmu jatuh berkeping keping kebumi akibat pendarahan, bayiku telah menjadi benih yang hidup dan subur bagi kami.

Gugurmu meninggalkan penderitaan dan pilu bagi kami. Kami berjuang untukmu anakku,... untuk mempertahankan supaya engkau bisa lahir dan bersama dengan kami, ternyata Tuhan lebih sayang padamu dari pada kasih sayang kami kepadamu.  Dan pada akhirnya kamipun orang tuamu harus merelakanmu kembali kepada Bapa di sorga di dalam anakNya Tuhan Yesus Kristus pemilik hidupmu. Didalam Dia engkau tetap hidup...

Post a Comment for "Janinku Gugur, Setelah Usia 2 bulan Dalam Kandungan"